EFEK
ROKOK BAGI KESEHATAN di KALANGAN PELAJAR
MAN NGANJUK
KARYA
TULIS ILMIAH
Sebagai
salah satu syarat untuk kenaikan ke kelas XII
OLEH
:
ALFIYATUS
SAIDA
NIS.3513
DHELLA
OCTAVIANA
NIS.3515
KEMENTERIAN
AGAMA KABUPATEN NGANJUK
MADRASAH
ALIYAH NEGERI NGANJUK
2013
***
HALAMAN
PENGESAHAN
Judu
Makalah : Efek Rokok Bagi Kesehatan
di Kalangan Pelajar MAN Nganjuk
Nama Kelompok : 1. Alfiyatus Saida
2. Dhella Octaviana
NIS : 1. 3513
2. 3515
Kelas / Program : XI / IPA Akselerasi
Disahkan tanggal :
............................................
Mengesahkan,
Pembimbing
Wali Kelas
|
|
Mengetahui,
Waka Kurikulum
|
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “ Efek Rokok
Bagi Kesehatan di Kalangan Pelajar MAN
Nganjuk ” dengan tepat waktu.
Karya Tulis Ilmiah ini berisikan uraian
secara tuntas tentang efek atau pengaruh rokok terhadap kesehatan bagi para
pelajar di MAN Nganjuk . Semoga Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca agar
dapat menjauhi rokok atau hidup sehat tanpa rokok.
Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah
(KTI) ini, penulis banyak mendapatkan dorongan serta bimbingan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepeda :
1. Guru
Pembimbing, Titik Nurhayati S.Pd. selaku
pembimbing
2. Bapak/ibu
Guru dan Karyawan/wati MAN Nganjuk.
dan
3. Teman-teman
serta siswa-siswi MAN Nganjuk.
4. Semua
pihak yang mendukung dan membantu penyelesaian Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis
Ilmiah (KTI) ini masih jauh dari kesempurnaan, karenanya saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan guna perbaikan pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI)
selanjutnya.
Terima kasih,
Penyusun,
***
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman
Sampul.................................................................................... I
Halaman
Pengesahan...............................................................................
II
Kata
Pengantar.......................................................................................... III
Daftar
Isi................................................................................................... IV
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan
Masalah.......................................................................... 2
1.3 Tujuan
Penelitian............................................................................ 2
1.4 Manfaat
Penelitian........................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ( LANDASAN TEORI)
2.1
Pengertian
Rokok………………………………………………… 3
2.2
Dampak Dari Merokok…………………………………………… 4
2.3
Faktor Penyebab
Merokok………………………………………. 5
2.4
Upaya Mengatasi
Kebiasaan Merokok…………………………… 5
BAB
III METODE PENELITIAN
3.1 Penyebaran Angket ......................................................................... 6
3.2 Kajian Pustaka Dilakukan Menggunakan Internet........................................................................................... 6
3.3 Observasi (Hasil Pengamatan)........................................................ 6
BAB
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Berdasarkan Hasil Pengamatan (Observasi)................................. 7
4.2 Berdasarkan Hasil Penyebaran Angket…………………………. 8
BAB
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..................................................................................... 16
5.2 Saran................................................................................................ 16
Daftar
Pustaka.............................................................................................. 17
Lampiran...................................................................................................... 18
***
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Sangat ironis
memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses
pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi tetapi dilain
pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke
paru-paru mereka.
Terutama remaja
masa kini, masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami
peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik
emosi, tubuh, minat pola perilaku, dan juga panuh dengan masala-masala ( Hurlock 1998 ). Oleh karenanya, remaja
sangat rentah sekali mengalami psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan
yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan social.
Sebenarnya seorang
pelajar belum boleh merokok di kalangan sekolah, masyarakat atau kalangan yang
lainnya. Karena hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatannya, sekolahnya dan
lain-lain. Biasanya hal ini di lakukan oleh para pelajar karena kondisi emosi
mereka yang tidak stabil memebuat mereka melakukan segalah hal untuk
melampiaskan esmosinya. Populasi merokok pada usia dini sangatlah tinggi. Hal
ini di sebabakan karena kurangnya penyuluhan tentang bahaya rokok di kalangan
sekolah atau masyarkat, atau mungkin juga kurangnya kesadaran pada diri mereka sehingga
mereka tidak memperhatikan bahayanya dan juga nanti kedepanya.
Kebiasaan merokok
di Indonesia sangat
memprihatinkan. Setiap saat kita dapat menjumpai masyarakat dari
berbagai usia, termasuk pelajar. Padahal, berbagai penelitian dan kajian yang
telah di lakukan menunjukan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan. Bukan
hanya membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat berbahaya apabila di
hirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya ( perokok pasif ). Bahkan sebagian penelitian menunjukkan bahwa para
perokok pasif memiliki resiko kesehatan lebih tinggi dari pada para prokok itu
sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari menderita batuk hingga kanker paru-paru
mengancam para perokok aktif maupun pasif.
Kami menyadari
bahwa informasi tentang bahya rokok bagi kesehatan sangat penting untuk di
ketahui oleh masyarakat luas, khususnya para pelajar. Hal ini yang mendorong
kami untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini tentang Bahaya Merokok. kami
berharap, dengan mengetahui informasi ini para pelajar dapat mengurungkan
niatnya untuk mengonsumsi rokok, atau bahkan berhenti merokok.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Apa
dampak merokok bagi kesehatan remaja ?
2. Apa
faktor penyebab perilaku merokok di kalangan remaja ?
3. Apa
ciri-ciri fisik yang menunjukkan seorang remaja merokok ?
1.3.TUJUAN
PENELITIAN
1. Untuk mengetahui dampak merokok bagi
kesehatan remaja.
2. Untuk mengetahui factor penyebab
seorang remaja merokok.
3. Untuk
mengetahui ciri-ciri fisik remaja yang merokok.
1.4.MANFAAT
PENELITIAN
-
Sebagai wacana bagi pelajar agar mereka lebih
mengetahui dampak dan bahaya merokok bagi kesehatan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA ( LANDASAN TEORI)
2.1
Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran
panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar
10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada
salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lain. Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak
berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang
berfungsi menyaring nikotin.
Rokok
biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat
dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari
merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada
kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia
di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di
Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16,
Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah
Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke
Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa.
Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa
orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata.
Abad
17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai
masuk negara-negara Islam. Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai
dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang
secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun
orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
2.2.
Dampak dari merokok
Sebagaimana
kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh perokok, tidak
kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari
komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen
oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan,
benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol,ortokresoldan perylene adalah sebaian
dari beribu – ribu zat di dalam rokok.
Jumlah
kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia (WHO),
setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia. Kalau
dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta kematian didunia yang disebabkan oleh
tembakau rokok. Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia, yang
sebagian besar merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu
juga asap dari rokok memiliki benzopyrene yaitu partikel-partikel karbon yang
halus yang dihasilkan akibat pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau
bahan bakar lainnya yang merupakan penyebab langsung mutasi gen.
Hal
ini berbanding terbalik dengan sifat output rokok sendiri terhadap manusia yang
bersifat abstrak serta berbeda dengan makanan dan minuman yang bersifat nyata
dalam tubuh dan dapat diukur secara kuantitatif. Selain mengklaim mendapatkan
kenikmatan dari output rokok, perokok juga mengklaim bahwa rokok dapat
meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan produktivitas dan lain-lain. Tetapi
klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai abstrak yang terlibat
dalam output merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok tidak ada
hubunganya dengan klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya, menurunnya
produktiviats seseorang karena merokok akibat terbaginya waktu bekerja dan
merokok. Selain itu berdasarkan penelitian terbaru menyatakan bahwa merokok
dapat menurunkan IQ (dari berbagai sumber). Bahaya bagi tubuh yaitu bisa
mengakibatkan kanker, paru-paru, impotensi dan gangguan pada janin, sedangkan
bahaya bagi lingkungan dapat menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari
asap rokok yang dihisap.
Sebenarnya
yang paling berbahaya diantara perokok pasif dan perokok aktif, perokok pasif
lah yang berbahaya sebab perokok pasif menghisap asap rokok yang paling banyak.
Rokok juga selain berbahaya juga bisa mematikan dan akan menimbulkan kecanduan
kepada pemakainya. Merokok bagi orang dewasa bisa berbahaya apalagi bagi
anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Oleh Karena itu, merokok dilarang
di sekolah maupun di luar sekolah.
Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO (karbon mono oksida), yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan napas. CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan : Gelisah, tangan gemetar (tremor) Cita rasa / selera makan berkurang. Ibu-ibu hamil yang suka merokok dapat kemungkinan keguguran kandungannya.
Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO (karbon mono oksida), yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan napas. CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan : Gelisah, tangan gemetar (tremor) Cita rasa / selera makan berkurang. Ibu-ibu hamil yang suka merokok dapat kemungkinan keguguran kandungannya.
2.3.
Faktor Penyebab Merokok
Merokok di kalangan pelajar
khususnya pelajar di MAN Nganjuk sepertinya sudah menjadi sebuah hal biasa.
Karena terdapat beberapa faktor yang menyebabkan siswa terpelajar membiasakan kebiasan buruk ini, faktor-faktor ini diantaranya adalah:
1. Depresi
2. Iseng,ingin
coba-coba
3. Tidak
ingin diejek teman
4. Merasa
ingin maco
5. Pengaruh
lingkungan
6. Kurangnya
didikan atau pengawasan dari orang tua
2.4.
Upaya Mengatasi Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok dapat diatasi
dengan memberikan pengarahan dan pengetahuan kepada para pecandu rokok tentang
dampak buruk merokok bagi kesehatan yang dirasakan sekarang atau yang akan datang.
Sebenarnya dibutuhkan sebuah kesadaran dari masing-masing orang yang merokok
bahawa merokok adalah sebuah hal yang sangat merugikan bagi diri sendiri dan
orang lain.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1.
Penyebaran Angket
Karena metode yang digunakan adalah angket
maka tidak ada batasan waktu dan tempat. Objek sasarannya adalah siswa kelas XI
BCA dan BCS MAN Nganjuk. Prosedur yang digunakan yaitu siswa wajib mengisi
kuesioner dengan jawaban pertanyaan tertutup, sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya.
3.2.Kajian
Pustaka di Lakukan Menggunakan Internet
Beberapa sumber informasi tentang
bahaya dari merokok kita dapatkan dari beberapa Blogger.
3.3.Observasi
(Hasil Pengamatan )
Waktu
yang digunakan untuk pengamatan yaitu pada saat jam-jam pulang sekolah.
Bertempat disebuah warung dekat sekolah. Objek sasarannya adalah siswa MAN
Nganjuk. Karena menggunakan metode pengamatan jadi tidak ada prosedur khusus
yang harus dipatuhi dalam melakukan pengamatan.
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Berdasarkan Hasil Pengamatan (Observasi)
Adapun hubungan kesehatan siswa dengan kebiasaan merokok
yang selama ini menjadi sebuah ritual yang harus dilaksanakan. Berdasarkan hasil
observasi penulis ditemukan bahwa beberapa siswa memiliki berbagai macam sebab
mereka menanamkan kebiasaan buruk ini yaitu merokok. Penulis mengamati bahwa
sebagian besar siswa merokok dikarenakan mereka terlalu diberi kebebasan dalam
bergaul oleh orang tuannya, orang tua mereka tidak begitu faham dengan bahaya
merokok bagi kesehatan, si anak tidak peduli dengan efek yang akan terjadi di
masa mendatang dengan kebiasaan buruk ini, yang dia tau hanya mengikuti gaya
hidup saat ini.
Dampak buruk merokok bagi kesehatan
bisa dilihat dari ciri-ciri fisiknya.
Diantaranya adalah :
v Bibir
dan gusi menjadi hitam
v Kulit
jadi hitam
v Mata
merah
v Kuku
membiru
v Pipi
perokok terlihat kempok
v Mudah
terserang penyakit batuk
v Nafas
bau
v Perokok
terlihat tenang dengan asiknya mengisap rokok
Jadi beradasarkan pengamatan diatas kebiasaan merokok dapat
timbul dari adanya salah dalam peragulan, dan kurangnya perhatian dari orang
tua.
4.2.
Berdasarkan Hasil Penyebaran Angket
Adapun hubungan antara rokok dengan
kesehatan siswa berdasarkan hasil penyebaran angket penulis menemukan ada 4
dari 6 orang siswa mengaku bahwa dirinya seorang pecandu rokok dan mereka
mengaku sering mengalami gangguan-gangguan kesehatan akibat dari rokok
tersebut. Dan 2 diantaranya tidak merokok. Karena mereka sudah mengetahui
dampak buruk rokok bagi kesehatan.
a)
Tabel 1 ( Pertanyaan 1 )
Hasil
Penelitian
|
Frekuensi
|
Persentase
|
a.
Ya
|
4
|
66,7 %
|
b. Tidak
|
2
|
33,3 %
|
Pembahasan :
Dari tabel diatas diketahui bahwa
66,7 % atau 4 dari 6 orang siswa
menyatakan bahwa mereka menjadi pecandu rokok dan 2 lainya atau 33,3 % memilih
untuk tidak merokok. Dari pengakuan tersebut sangat menyayangkan bahwa
kebiasaan buruk ini telah merajalela khususnya di kalangan pelajar.
b)
Tabel 2 ( Pertanyaan 2 )
Jika jawaban “Ya”
Hasil
Penelitian
|
Frekuensi
|
Persentase
|
A
|
2
|
33,3 %
|
B
|
1
|
16,67 %
|
C
|
0
|
0 %
|
D
|
1
|
16,67 %
|
E
|
0
|
0 %
|
Jika
jawaban “Tidak”
Hasil
Penelitian
|
Frekuensi
|
Persentase
|
A
|
0
|
0 %
|
B
|
0
|
0 %
|
C
|
1
|
16,67 %
|
D
|
1
|
16,67 %
|
Pembahasan
:
Dari tabel diatas diketahui bahwa para siswa
memilih beberapa alasan yang sesuai mengapa mereka memilih tidak merokok atau
justru alasan-alasan yang membuat mereka terjerumus pada perilaku tidak baik
ini. Diantaranya dari 6 orang siswa, 2 orang siswa atau 33,3 % menjawab mereka
merokok karena “ikut-ikutan teman”. Pernyataan
ini sangat menunjukkan bahwa pergaulan teman sangat berpengaruh terhadap pola
hidup yang buruk. Khususnya pola hidup merokok yang sangat tidak baik untuk
kesehatan. Pergaulan yang salah tidak akan membuat tubuh kita semakin sehat justru
akan membuat tubuh kita tempat bersarangnya penyakit. Dan alasan lain mengapa
mereka meroko adalah, 1 orang menjawab “agar
terlihat maco”. Dilandasi karena sifat gengsi antara sesama teman yang mana
sifat ini tidak memperdulikan lagi kesehatan dan dampak buruk dari merokok yang
sangat buruk bagi kesehatan. 1 siswa lain menjawab “iseng“ berawal dari iseng atau ingin coba-coba akhirnya menjadi
kebiasaan yang harus dilakukan tiap saat atau tiap hari.
Dari hasil angket yang telah
diberikan sangat sedikit siswa yang dapat mengetahui bahaya merokok untuk
sekarang dan yang akan datang bagi kesehatan tubuh. 2 orang siswa menjawab dia
sudah menegerti efek rokok bagi kesehatan. Ini berarti sudah terdapat kesadaran
dari masyarakat khususnya pelajar tanpa perlu di himbau lagi tentang efek buruk
yang akan dirasakan jika mengonsumsi bahan bernikotin ini. Ini menandakan bahwa
pengetahuan mereka sudah cukup mumpuni untuk menjaga kesehatan tubuh mereka
dari bahaya penyakit yang selalu mengincar.
c). Tabel 3 ( Pertanyaan 3 )
Hasil
Penelitian
|
Frekuensi
|
Persentase
|
A
|
1
|
16.67 %
|
B
|
1
|
16,67 %
|
C
|
2
|
33,3 %
|
Pembahasan :
Dari tabel diatas diketahui bahwa
siswa mulai merokok 33,3% di masa SMA dan 16,67 % di masa SD dan 16,67 % di
masa SMP. Memang benar pergaulan di masa SMA adalah pergaulan yang sangat rawan
terhadap masuknya perbuatan-perbuatan yang berakibat negatif salah satunya
adalah merokok . Namun, tidak ada lasan seorang orang tua tidak memperhatikan
anak-anaknya di masa SD atau SMP karena terbukti dari pengakuan mereka yang
mulai merokok di usia SD dan SMP, yang tentunya sangat tidak baik untuk
kesehatan. Karena semakin muda usia seorang perokok maka tingkat resiko
kerusakan terhadap paru-parunya juga semakin besar. Karena, di usia yang muda
paru-paru manusia sedang mengalami pertumbuhan. Dan seharusnya hal ini
memerlukan nutrisi dan hal-hal yang mendukung pertumbuh kembangan itu, bukan
justru di serang oleh nikoti-nikoti yang berbahaya, yang semakin menggerogoti
oaru-paru.
d) Tabel 4 ( Pertanyaan 4 )
Hasil
Penelitian
|
Frekuensi
|
Persentase
|
A
|
1
|
16,67 %
|
B
|
2
|
33,3 %
|
C
|
1
|
16,67 %
|
D
|
0
|
0 %
|
Pembahasan :
Dari
tabel diatas diketahui bahwa efek yang dirasakan tiap pecandu rokok
berbeda-beda. Sebagai pecandu rokok belia mereka lebih cepat juga untuk
merasakan berbagai gejala-gejala yang seharusnya tidak perlu dirasakan di usia
yang masih belia ini. Kebanyakan dari mereka merasakan ganguan pada pernafasan.
Pecandu rokok mempunyai kemungkinan yang sangat besar kerusakan pada paru-paru.
Efek paling ringan mereka rasakan adalah nafas mereka tidak terlalu kuat jika
melakukan aktivitas yang berat. Seperti lari marathon,sepak bola dan lain-lain.
e) Tabel 5 ( Pertanyaan 5 )
Hasil
Penelitian
|
Frekuensi
|
Persentase
|
A
|
3
|
50 %
|
B
|
0
|
0 %
|
Pembahasan :
Dari
tabel diatas diketahui bahwa 50 % siswa yang menjadi pecandu rokok ingin
menghentikan kebiasaan ini. Karena mereka sebenarnya sudah mengerti dan
merasakan efek buruk dari merokok bagi kesehatan yang sudah mereka rasakan di
usia yang masih dini. Dari angket yang sudah di sebarkan diketahui 1 orang
tidak mau menghentikan kebiasaan ini. Hal ini mungkin kerena pengaruh pergaulan
yang menjadikan sebuah tuntutan untuk merokok, atau memang sudah sangat sulit
untuk menghentikan kebiasaan ini.
f) Tabel 6 ( Pertanyaan 6 )
Hasil
Penelitian
|
Frekuensi
|
Persentase
|
A
|
2
|
33,3 %
|
B
|
0
|
0 %
|
C
|
0
|
0 %
|
D
|
1
|
16,67 %
|
Pembahasan :
Dari
tabel diatas diketahui bahwa upaya para siswa untuk menghentikan kebiasaan
merokok ini sudah dilakukan dari hal yang terkecil seperti hanya menahan saat
ingin merokok sampai mereka mencoba mnegalihkan perhatian mereka terhadap rokok
dengan mengisi waktu luang yang biasaanya digunakan untuk merokok dengan
kegiatan-kegiatan yang positif. Sebenarnya cara-cara seperti itu tidak begitu
menjamin seorang pecandu rokok mau menghentikan kebiasaan nya itu. Kemungkinan
besar dengan melakukan terapi seorang
pecandu rokok akan menghentikan kebiasaannya itu.
g) Tabel 7 ( Pertanyaan 7 )
Hasil
Penelitian
|
Frekuensi
|
Persentase
|
A
|
1
|
16,67 %
|
B
|
0
|
0 %
|
C
|
0
|
0 %
|
Pembahasan :
Dari
tabel diatas diketahui bahwa 1dari 4 pecandu rokok menyatakan tidak mau
berhenti untuk merokok. Dia tidak pernah memikirkan efek buruk yang akan
terjadi pada dirinya atau tubuh nya sekarang atau yang akan datang bila ia
melanjutkan kebiasaan ini. Yang dia tau hanyalah “merasa tidak gaul” dikala bersama teman-itemannya. Karena
kemungkinan besar dia dibesarkan dan tumbuh di lingkungan yang kebanyakan
pecandu rokok.
Seharusnya sebagai seorang remaja
terpelajar dia lebih mengerti tentang
dampak yang sangat akut yang akan menyerang paru-parunya yang disebut dengan
penyakit kanker. Dalam asap rokok yang membara karena
diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO (karbon monooksida),
yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga dari pembakaran
tembakau tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan napas. . CO, Tar, dan Nikotin
tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan : Gelisah, tangan gemetar
(tremor) Cita rasa / selera makan
berkurang. Ibu-ibu hamil yang suka merokok dapat kemungkinan keguguran
kandungannya.
h) Tabel 8 ( Pertanyaan 8 )
Hasil
Penelitian
|
Frekuensi
|
Persentase
|
A
|
3
|
50 %
|
B
|
0
|
0 %
|
C
|
0
|
0 %
|
Pembahasan :
Dari
angket yang telah di sebarkan di dapat data seperti tabel diatas diketahui bahwa siswa yang
menjadi pecandu rokok ketika dia mencoba berhenti merokok tentunya mereka
mencoba untuk tidak merokok. Itu artinya ada sistem-sistem tubuh yang mulai berkontraksi karena tidak
lagi melakukan kebiasaan yang biasa dilakukan. Misalnya saat tidak lagi merokok
3 dari 4 pecandu rokok merasakan galau (Gelisah Antara Lnajut Atau Udahan),
artinya mereka merasa bimbang karena kebiasaan merokok yang biasa mereka
lakukan tidak lagi mereka lakukan dan menyebabkan beberapa sitem organ mulai
berkontraksi seperti lidah terasa asam saat tidak merokok, sering merasa pusing
karena tidak merokok.
i) Tabel 9 ( Pertanyaan 9 )
Hasil
Penelitian
|
Frekuensi
|
Persentase
|
A
|
2
|
33,33 %
|
B
|
1
|
16,67 %
|
C
|
0
|
0 %
|
Pembahasan :
Dari
angket yang telah di sebarkan di dapat data seperti tabel diatas, diketahui bahwa siswa yang
dirasakan oleh siswa yang sudah menjadi pecandu rokok ketika sehari tidak
merokok kebanyakan mereka menjawab tentunya meraka “merasa ada hal yang berbeda”
dari kegiatan nya sehari-hari. Yang biasanya mereka mengisi waktu luang
atau mengisi kebosanan denga meroko merokok dan merokok ketika tidak merokok
meraka seperti orang yang linglung. Hal ini disebabkan kerena salah satu dampak
dari merokok adalah menurunkan IQ atau daya ingat. Yang tentunya juga
berhubungan dengan kesegaran otak. Pemikiran dari orang yang menjadi pecandu
rokok dengan orang yang tidak merokokpun tentunya berbeda. 1 orang menjawab
ketika tidak merokok “mulutnya terasa
asam” hal ini dikarenakan lidah
sipecandu rokok sudah akrab dengan bahan-bahan yang terkandung didalam rokok.
Sehingga ketika dia tidak merokok lidahnya merasa ada suatu yang tidak
biasanya. Kebiasaan ini apabila
diteruskan akan semakin membahayakan bagi kesehatan tubuh. Bukan hanya lidah
saja yang mulai terserang penyakit tapi juga paru-paru dan otak.
BAB
V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari
berbagai penelitian yang telah dilakukan, kita bisa menarik kesimpulan bahwa
efek dari merokok adalah : gangguan pernafasan, menurunya IQ, bibir hitam
membiru, kerusakan paru-paru, kanker dan lain sebagainya. Kebanyakan pelajar
mulai membiasaka kebiasaan buruk ini pada masa di SMA. Karena di masa ini
jaringan pergaulan mereka yang semakin luas. Penyebab mereka merokok karena
beberapa yang hanya iseng hingga menjadi kecanduan, kurangnya pengawasan orang
tua, atau pun pengaruh lingkungan.
5.2. Saran
Setelah melakukan beberapa
penelitian dan kita telah mengetahui beberapa dampak buruk merokok bagi
kesehatan, diaharapkan setelah mengetahui informasi ini. Pelajar yang masih
merokok secepatnya menghentikan kebiasaan itu. Dan bagi yang tidak merokok,
diharapkan tidak memulai kebiasaan ini walaupundengan alasan hanya coba-coba.
DAFTAR
PUSTAKA
http://pratiwirandukan.blogspot.com/2013/02/karya-tulis-ilmiah-bahaya-merokok.html
LAMPIRAN
KARYA
TULIS ILMIAH
“ Dampak Merkok
Bagi Kesehatan di Kalangan Pelajar “
Pilihlah
salah satu jawaban dengan tanda (×) pada kotak yang sudah di sediakan !
1.
Apakah
anda pecandu rokok ?
a.
Ya
b. Tidak
2.
*Jika
anda menjawab “ Ya “, apa alasan anda
saat pertama kali anda merokok ?
a.
Ikut-ikutan teman
b.
Agar terlihat maco
c.
Meniru orangtua
d.
Iseng
e.
Penghilang stress
*Jika anda menjawab “Tidak”,apa alasan anda tidak merokok ?
a. Takut
b. Dilarang orang tua
c. Sudah mengerti
efek rokok bagi kesehatan
d. Tidak suka saja
3.
Kapan anda mulai atau pertama kali merokok ?
a.
SD
b.
SMP
c.
SMA
4.
Efek apa yang sering anda rasakan selama menjadi pecandu rokok ?
a.
Biasa saja
b.
Gangguan pernafasan
c.
Pusing
d.
Mudah mengantuk
5.
Jika anda pecandu rokok, apakah anda
ingin berhenti merokok ?
a.
Ya b.
Tidak
6. Jika anda menjawab “Ya”,
apa upaya anda untuk berhenti merokok ?
a.
Mengisi waktu luang dengan kegiatan
positif
b.
Mengikuti terapi
c.
Menjauh dari teman yang merokok
d. Hanya mencoba menahan saat ingin merokok
7. Jika anda menjawab “Tidak
“, mengapa anda tidak ingin berhenti merokok?
a.
Merasa tidak gaul
b.
Takut diejek teman-teman
c.
Merasa susah untuk menghentikan
kebiasaan merokok
8. Ketika anda mencoba berhenti merokok , apa yang anda rasakan
?
a.
Galau
b.
Ingin merokok lagi
c.
Hidup terasa hampa .
9. Ketika tidak merokok sehari apa yang anda rasakan ?
a.
Merasa ada hal yang berbeda c. Pusing
b.
Mulut terasa asam